Rabu, 15 September 2010

FILOSOFI BAMBU

Allah mengajarkan kita untuk menengok sekeliling dan belajar dari alam semesta. Allah sendiri dalam Al Quran mengungkapkan contoh dan perumpamaan, mulai dari semut, laba-laba, lebah, hingga nyamuk. Allah juga tidak malu untuk bersumpah demi nama buah-buahan, seperti tin dan zaitun.
Apa yang bisa kita pelajari dari sebatang bambu? Lihat akarnya, ia menghunjam ke dalam bumi, kuat tetapi lentur. Mari kita liat struktur pohonnya. Ketika masih muda dan pendek, ia tegak. Tetapi semakin tua dan tinggi, semakin dia merunduk. Lihatlah lingkungan sekelilingnya. Ia bisa tumbuh di semua tempat bahkan di lahan yang paling gersang.

Akar bambu menghunjam kuat karena ia adalah hasil dari proses yang panjang. Empat tahun pertama ditanam, hampir tidak ada pertumbuhan di atas permukaan bumi. Tetapi di bawah permukaan bumi, akarnya merambat dan membentuk jaringan akar yang kokoh. Setelah batangnya melesat ke atas, tidak ada seorang pun yang bisa mencabut akarnya, tetapi hanya mampu memotong/menggergaji batangnya. Akarnya tetap kokoh dan tidak bisa dicabut. Ini memberikan pelajaran, apa pun yang berakar kuat, baik itu iman, keyakinan, atau lainnya, tidak bisa dicabut keluar. Dan proses pembentukkan akar yang kuat ini memerlukan waktu yang lama yang memerlukan juga kesabaran dan keteguhan. Namun, keteguhan itu tidak mengurangi kelenturan dan keluwesannya.
Bambu juga menunjukkan contoh kerendahan hati. Semakin tinggi seseorang, baik dalam ilmu, materi, maupun status sosialnya, hendaknya ia semakin merunduk karena ia tidak akan pernah lupa akarnya yang menghunjam bumi. Ia sadar bahwa asal-usulnya dari bumi, dari tanah, dan harus selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya.

Selain itu bambu juga mengajari kita untuk selalu memberi nilai guna dalam setiap hidup kita. Ketika masih berupa tunas, bambu menjadi rebung yang lezat untuk dibuat sayur. Ketika membesar, bambu menyediakan diri untuk dijadikan bahan membuat bangunan.

Marilah mulai saat ini, kita membuka hati dan pikiran kita agar lebih menerima dan menangkap pelajaran dari ayat-ayat Allah di sekeliling kita, termasuk dari bambu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar