Selasa, 14 September 2010

Nutrisi Ibu Hamil untuk Kecerdasan Anak

Asupan gizi menjadi faktor penting untuk perkembangan otak anak. Bukan hanya saat bayi dan masa pertumbuhan emas, konsumsi makanan sehat juga perlu diperhatikan sejak anak masih berbentuk janin.

Dr Alan Logan, penulis buku 'The Brain Diet: The Connection Between Nutrition, Mental Health, and Intelligence' mengungkap, makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil memengaruhi perkembangan otak anak. Seperti diberitakan dari laman Shine, berikut ini adalah unsur-unsur yang penting bagi ibu hamil untuk meningkatkan kesehatan otak anak.

1. DHA Omega 3
DHA dan omega 3 sangat dibutuhkan oleh janin untuk perkembangan otaknya. Konsumsilah omega 3 terutama pada trimester ketiga kehamilan. Asupan minimum omega 3 bagi ibu hamil adalah 300 mg per hari.

Ada dua tipe omega 3 yaitu EPA dan DHA. Sumber utama DHA adalah ikan laut, tetapi kontaminasi merkuri pada ikan laut sangat tinggi. Hal ini bisa membahayakan perkembangan otak janin. Untuk itu konsumsi juga suplemen omega 3 untuk mengurangi kontaminasi merkuri pada janin.

2. Asam folat
Penelitian menunjukkan konsumsi asam folat, bisa membuat janin lebih kuat. Wanita hamil atau yang berencana untuk hamil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 500 mcg asam folat.
3. Manajemen stres yang baik
Wanita yang berencana hamil atau sudah hamil, harus mampu mengatur stres yang dialaminya dengan baik. Stres berarti Anda 'meracuni' janin dengan hormon stres yang bisa berpengaruh negatif pada perkembangan struktur otak janin. Saat stres atau untuk menghindarinya, konsumsilah makanan sehat untuk ibu dan janin.

4. Sayuran dan buah berwarna
Sayuran dan buah berwarna sangat penting untuk wanita hamil. Mengonsumsi sayuran yang memiliki pigmen warna memiliki pengaruh yang fantastis untuk menjaga suasana hati dan mengatur bahan kimia alami seperti serotonin. Perbanyaklah konsumsi bayam, wortel, jeruk stroberi, anggur, dan buah atau sayuran berwarna cerah lainnya.

Kehamilan sebagai anugerah harus direncanakan dan dijalankan dengan baik. Apa yang dimakan si ibu akan menentukan perkembangan janin yang dikandungnya. Bagi Anda kaum ibu, sudahkah menjalankan kehamilan yang sehat?

Makanan merupakan salah satu aspek esensial menuju kehamilan yang sehat. Pasalnya, makanan yang dikonsumsi sebelum dan selama hamil akan berperan mempersiapkan tubuh dalam menunjang pertumbuhan janin. "Makanan yang baik merupakan awal bagi pertumbuhan janin yang sehat," ujar spesialis kebidanan dan kandungan dari FKUI/RSCM Jakarta, Dr dr Dwiana Ocviyanti SpOG(K), dalam seminar awam tentang kehamilan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ibu hamil (bumil) menanggung hidup janin dalam perutnya, sehingga kebutuhan gizinya pun berbeda dengan wanita dewasa umumnya. Selain untuk tumbuh kembang janin, asupan gizi diperlukan untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri.

"Kegunaan lainnya adalah supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam masa nifas (40 hari setelah melahirkan), dan sebagai cadangan untuk masa menyusui," papar nutrisionis dari PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia), Marzuki Iskandar STP MTP.

Perlunya penambahan zat gizi bagi bumil ini juga terkait dengan beragam perubahan yang terjadi manakala hamil. Antara lain tumbuhnya plasenta, rahim membesar, adanya cairan ketuban, meningkatnya volume darah, payudara membesar, serta penimbunan lemak.

Selama hamil, kebutuhan energi, protein, dan mineral pun meningkat. Untuk itu, bumil harus makan-makanan yang baik untuk berdua (dirinya dan janin). Asupan jumlah kalori ekstra diupayakan memenuhi 300 kalori per hari, dari makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air.

"Ukuran 300 kalori ini setara dengan dua gelas susu. Sebaiknya juga tidak terlalu banyak mengonsumsi kue atau cake, karena isinya hanya kalori, bukan zat gizi. Makanlah yang bervariasi, dengan nutrisi seimbang," saran Dwiana Ocviyanti atau yang akrab disapa Ovy.

Adapun beberapa nutrisi esensial selama masa kehamilan di antaranya zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin D. Zat besi penting untuk produksi sel darah merah sekaligus pencegahan anemia. Pilihan terbaik adalah pada daging merah tanpa lemak dan bayam.

Asam folat yang terkandung dalam sayuran berdaun hijau, buah dan sayuran berwarna kuning gelap, kacang merah, kacang polong, dan kacang tanah, dibutuhkan untuk produksi darah dan protein, enzim efektif, serta mencegah kecacatan janin.

Sementara kalsium dan vitamin D dibutuhkan untuk gigi dan tulang yang kuat, penyerapan kalsium, serta kontraksi otot rahim. Sumber terbaik kalsium dapat ditemui pada susu, keju, yoghurt, dan bayam. Adapun vitamin D bisa didapat dari paparan sinar matahari pagi sebelum jam 10 dan makanan dengan tambahan zat gizi. Jadi, alangkah baiknya bila bumil rajin beraktivitas ringan seperti jalan kaki di pagi hari sambil bermandikan hangatnya mentari pagi.

Santapan lainnya yang harus ada dalam daftar menu adalah buah dan sayur. Selain tinggi vitamin dan mineral, juga kaya serat dan asam folat. Sehingga, diharapkan bumil mengonsumsi sayur dan buah setidaknya lima porsi per hari.

Nah, tak kalah penting adalah asupan cairan. Gunanya untuk proses pembuangan dan mencegah sembelit. Jika bumil kurang minum juga dapat memicu keinginan untuk muntah. Untuk itu, dianjurkan minum air putih minimal delapan gelas per hari. "Hindari minuman instan yang banyak mengandung gula. Pilih jus dari buah segar saja. Kalaupun ingin minum softdrink atau kopi, batasi jangan lebih dari satu gelas per hari," saran Ovy.

Selain kopi, bumil sebaiknya juga menghindari konsumsi alkohol, susu yang belum dipasteurisasi, telur mentah, daging olahan, makanan tinggi lemak,dan gula. Daging dan aneka seafood yang masih mentah atau dimasak setengah matang juga kurang baik. Pasalnya, banyak seafood di pasar atau restoran yang diambil dari laut yang telah tercemar limbah.

"Sayuran dan buah juga bisa tercemar pestisida sehingga perlu dicuci bersih dengan air mengalir atau disertai cairan khusus pencuci buah dan sayur," imbuhnya.
Di dalam kandungan, pada usia 17 hari kehamilan sel-sel otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang. Di sinilah pentingnya peranan folat sebagai awal pembentukan tabung otak dan sum-sum tulang belakang. Selain folat, ada banyak kandungan nutrisi yang diperlukan saat perkembangan otak janin. Nutrisi ini penting saat kehamilan karena perkembangan otak bayi mengalami percepatan di saat trimester ke-3 hingga usia 30 bulan.

Bagi ibu hamil, kalsium diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat akibat pembentukan tulang dan gigi bayi. Pemberian zat besi yang cukup dapat mengurangi risiko terjadinya anemia di saat kehamilan. Namun, pada trimester pertama, zat besi dapat merangsang mual pada ibu hamil. Menurut Dr. Judi, mual pada ibu hamil jangan dihilangkan, karena mekanisme mual merupakan cara bayi berbicara pada ibunya. Kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan terutama di trimester ke-3 karena ekspansi jaringan ibu dan pembentukan darah merah, juga simpanan zat besi pada janin.

Tablet maupun suplemen yang mengandung vitamin B6 biasa diberikan dokter pada wanita hamil untuk membantu mengurangi rasa mual di saat kehamilan. Pemberian vitamin D membantu penyerapan kalsium sehingga membantu menjaga kepadatan tulang ibu. Sedangkan vitamin B12 membantu perkembangan otak dan syaraf janin. Pemberian folat di saat kehamilan dikombinasi dengan pemberian vitamin B12 dimaksudkan untuk mengurangi risiko terjadinya anemia megaloblastik.

Dr. Tria Rosemiarti dari Anmum Team turut memaparkan pentingnya nutrisi bagi ibu hamil dan janinnya. Omega 3 dan DHA bagi janin diperlukan dalam jumlah cukup untuk pembentukan sistem saraf pusat. Studi lainnya menunjukan bahwa gangliosida berperan pada struktur otak, migrasi sel-sel otak, pembentukan sinapsis, dan myelinisasi. Selain itu gangliosida berpengaruh terhadap fungsi otak, terutama fungsi belajar dan mengingat. Kolin dihantarkan kepada janin melalui plasenta ibu. Beberapa penelitian menunjukan asupan kolin di saat kehamilan mempengaruhi perkembangan otak terutama fungsi mengingat. (fn/vs/ok) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar